Thursday, November 8, 2012

Evaluasi Dan Strategi Pengembangan Agribisnis Hortikultura Melalui Bantuan Pinjaman Langsung Masyarakat Di Kecamatan … Kabupaten …(PRT-72)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1   Latar Belakang 
Kemiskinan adalah realitas kehidupan , yang beragam akar permasalahnnya. Dalam pandangan umum kemiskinan seringkali tidak dilihat sebagai masalah yang pokok dan keadilan , yang hal ini akan mengacu pada sektor perekonomian yang kurang baik bagi masyarakat yang mengalaminya.

Kehidupan yang miskin merupakan kenyataan faktual yang setiap hari dijumpai dan harus dihadapi oleh masyarakat / penduduk miskin. Kemiskinan telah menjadi suatu barang yang biasa karena kehadirannya merupakan suatu kenyataan sehati-hari dalam masyarakat. Hal seperti ini sangat mempengaruhi tanggapan masyarakat itu sendiri terhadap pelaksanaan program pengentasan kemiskinan yang didesign oleh pihak-pihak yang peduli seperti Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM),Lembaga Donor, Pemerintah maupun pihak swasta .
Pada hakekatnya penanggulangan kemiskinan menghadapi kendala internal pada tingkat kebijakan. Penanggulangan kemiskinan sangat cenderung dilakukan secara parsial dan disitregatif, misalnya dibatasi pada ego sektor. 

Padahal penanggulangan kemiskinan yang bersifat struktural harus menyentuh segala aspek kehidupan masyarakat baik di bidang ekonomis, politik, sosial dan budaya.Kendala lainnya adalah masyarakat / penduduk miskin dalam proses penanggulangan kemiskinan sering ditempatkan sebagai obyek bahkan penonton, mereka belum sepenuhnya menjadi pemeran utama yang berwenang dalam pola perencanaan, pmengelola maupun mengevaluasi kegiatan penanggulangan kemiskinan, bahkan sebaliknya tidak jarang menjadi alat untuk kepentingan pihak- pihak tertentu.Dampaknya masyarakat / penduduk menjadi pasif terhadap pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan mulai perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan serta pemeliharaan dan pengembangan hasil kegiatan selanjutnya. Hambatan yang penting untuk dipecahkan adalah keberadaan mekanisme perencanaan pembangunan desa yang belum dapat digunakan sebagai wadah penyaluran aspirasi atau usulan kebutuhan masyarakat, mekanisma pola perencanaan pembangunan masih berifat Top down dan monoton .
 
Sebagai salah satu upaya  mengatasi kendala di atas adalah dengan meninjau kembali tentang pemahaman dan pengalaman bila berada dalam situasi garis kemiskinan sebagai situasi ketidak berdayaan tersebut.
Strategi pemberdayaan masyarakat / penduduk miskin tersebut bertitik tolak dari situasi ketidakberdayaan masyarakat / penduduk miskin. Titik tolaknya adalah asumsi bahwa pengalaman dan pemahaman keluarga miakin atas kenyataan ketidakmampuan diri atau kurang memiliki keleluasaan untuk mengembangkan dan meningkatkan kondisi hidup mereka secara baik dan layak, khususnya dalam mengelola sumber kehidupan mereka termasuk ekonomi keluarga. Oleh sebab itu pengembangan model pemberdayaan masyarakat berarti upaya untuk menciptakan lingkungan yang kondusif dan menjamin hak-hak pengelolaan sumberdaya yang ada, kebebasan berekspresi dan beraspirasi dalam kepentingan mereka, sekaligus pembongkaran dan pembenahan hambatan-hambatan kultuiralyang menyebabkan penduduk miskin mengalami kesulitan dalam manajerial. Masyarakat/ penduduk miskin harus dan perlu memiliki akses kepada informal dan pengetahuan serta berbagai ragam sumberdaya baru termasuk alat-alat teknologi, terutama  teknologi pertanian.

Berbeda dengan program – program penanggulangan kemiskinan lainnya, program Pengembangan Agribisnis Hortikultura (PAH) merupakan program penanggulangan kemiskinan dengan mengembangkan seluruh susbsistem yang ada pada sistem agribisnis mulai sistem hulu sampai hilir. 

Salah satu kegiatan utama pada program pengembangan agribisnis hortikultura adalam memberikan bantuan modal kerja dan fasilitas bimbingan teknis dalam pelaksanaannya, namun tetap mengembangkan kebebasan aspiratif sekaligus emansipatoris kepada masyarakat (petani) untuk mengelola sumberdaya alam secara baik dan mandiri. Program Pengembangan Agribisnis Hortikultura (PAH) dapat diposisikan sebagai upaya pemberdayaan masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraannya. Program Pengembangan Agribisnis Hortikultura (PAH) dapat dipahami sebagai instrumen untuk pemberdayaan kelompok tani sebagai pelaksana kegiatan dalam menyalurkan aspirasi dan kepentingan masyarakat.

Program Pengembangan Agribisnis Hortikultura (PAH) diharapkan akan meningkatkan pendapatan petani melalui wadah kelompok tani yang pada hakekatnya merupakan pembangunan pertanian yang berkelanjutan dari program pembangunan pada periode sebelumnya, yang esensinya adalah pengembangan agribisnis hortikultura sebagai bagian dari pembangunan perekonomian wilayah.

Program Pengembangan Agribisnis Hortikultura (PAH) bertujuan untuk mengoperasionalkan kebijakan pembangunan berwawasan agribisnis, yang mengarahkan agar seluruh subsistem agribisnis dapat secara produktif dan efesien menghasilkan berbagai produk pertanian yang memiliki nilai tambah dan berdaya saing tinggi baik pasar domestik maupun di pasar internasional serta meningkatkan pendapatan dan mensejahterakan para petani dan keluarganya.

Konsep inilah yang di kembangkan dalam program pengembangan Agribisnis Hortikultura ( PAH ), sehingga kegiatan dan kebutuhan kelompok akan ditentukan oleh seluruh anggota kelompok tani itu sendiri dan bukan oleh pemerintah maupun pihak swasta dengan menganut sistem Bottom Up. Dalam program pengembangan Agribisnis Hortikultura ( PAH ) proses partisipasi dan proses belajar lebih diutamakan dari pada sekedar memperoleh hasil secara waktu dan sesuai petunjuk. Dalam program ini anggota kelompok tani diberi kesempatan berperan dan berpatisipasi secara aktif dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan pengambilan keputusan, sehingga hal demikian akan memberikan dampak yang positif dalam meningkatkan pengetahuan para petani tentang pengelolaan program pengembangan Agribisnis Hortikultura ( PAH ).

Program Pengembangan Agribisnis Hortikultura (PAH) adalah merupakan suatu perogram peningkatan pendapatan petani dengan berdasarkan Surat Menteri Pertanian Nomor : 146/Kpts/OT.210/2/2003, tanggal 17 Pebruari 2003 tentang Pedoman Manajemen Program dan Proyek Pembangunan Pertanian.  

Untuk mendapatkan file lengkap dalam bentuk MS-Word, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

No comments:

Post a Comment