Wednesday, December 10, 2008
Kunci sukses sejati Pribadi dan Organisasi
INTEGRITAS BERBASIS KETUHANAN
Kunci sukses sejati Pribadi dan Organisasi
Nilai seseorang atau masyarakat ditentukan oleh integritasnya. Semakin tinggi integritas yang dimiliki akan semakin tinggi pula martabatnya di depan orang lain. Sebaliknya, rendahnya integritas akan membuat seseorang atau suatu organisasi kehilangan martabat dan reputasinya. Contoh paling aktual apa yang baru-baru ini terjadi pada Paul Wolfowitz. Gara-gara menaikkan gaji Shasa Riza - salah seorang staf Bank Dunia yang juga pacarnya secara tidak wajar sebelum sang pacar dipindahkan ke Deplu AS, mantan Deplu AS di Indonesia itu harus turun dari kursinya sebagai Presiden Bank Dunia. Para menteri keuangan negara-negara Eropa selaku pemegang saham Lembaga Keuangan Dunia itu maupuan para pegawainya ramai-ramai menekan Wolfowitz mundur dari jabatannya. Alasannya : Salah satu arsitek utama invasi AS ke Irak itu sudah kehilangan integritasnya. Dan jika ia tetap bertahan pada posisi itu, akan mengancam martabat dan masa depan Bank Dunia.
Di dalam negara kita Indonesia tercinta, banyak sudah contoh para pejabat yang kehilangan martabat bahkan harus menghuni hotel prodeo gara-gara kehilangan integritas.Krisis multi dimensi yang dihadapi Bangsa Indonesia saat ini yang tak kunjung berakhir juga akibat kehilangan integritas bangsa. Maka siapapun, baik individu maupun
organisasi yang ingin menjaga martabat dan reputasinya mutlak harus memiliki integritas. Sebab hanya dengan itu kepercayaan orang lain akan tumbuh. Sedangkan kepercayaan adalah asas dalam hubungan antar manusia termasuk terjadinya transaksi bisnis. Dengan kata lain, integritas adalah salah satu kunci sukses sejati baik pribadi maupun organisasi. Sebaliknya, tanpa integritas seseorang atau suatu organisasi sejatinya tengah menggali kuburannya sendiri. Integritas berbasis ketuhanan adalah bentuk implementasi dari ikrar dan janji manusia kepada Tuhannya. Dalam setiap aktivitas ibadah ritual selalu berikrar dan berjanji untuk senantiasa tunduk dan patuh kepada aturan-aturan Tuhan. Maka mari kita kembali kepada hakekat hidup manusia sebagai wakil tuhan di muka bumi ini. Dengan integritas yang berpijak kepada nilai-nilai Ketuhanan kita raih kesuksesan sejati di sini di alam dunia, maupun di sana di hari kemudian.
Semoga bermanfaat.
Salam IHSAN !
Business as usual for military, says group
Alfian, The Jakarta Post, Jakarta
To understand the extent of the Indonesian Military (TNI)'s business network, it is necessary for regional administrations to undertake a thorough inventory of military-linked companies in their areas, observers said Wednesday.
"The (central) government should immediately ask regional administrations to take an inventory of military businesses in their respective regions," Edy Prasetyono of the Centre for Strategic and International Studies (CSIS) said during the launch of a book on the TNI's businesses.
The title of the book is, Metamorphose of Military Business: The Mapping of TNI Businesses after the Enactment of the Law on the Indonesian Military.
"Military businesses outside Jakarta are more difficult to detect because they are often divided into smaller business entities. Moreover, NGO activists in the regions focus their attention more on cases of human rights violations allegedly committed by the military, rather than their business practices," he said.
The book, published by the Ridep Institute, evaluates the implementation of the 2004 law on the TNI, which bans the military from engaging in business.
The book is the result of two years of research and investigation by Ridep in several regions, including Nanggroe Aceh Darussalam, Central Sulawesi's Poso regency and Bali.
Ridep program director Muradi said it was business as usual for the military in the regions.
"Although the law has been in effect for three years, military businesses keep on running as usual in regions outside Jakarta," he said.
Ridep found there are about 1,200 business units outside Jakarta belonging to the TNI.
"But fewer than 100 of these business units are healthy," said Muradi.
The military has a wide range of businesses. Ridep even found in its investigations that the military is involved in a circus in Surakarta.
Ridep says that instead of getting out of business, the military has simply changed its business tactics.
The institute said the military has reduced its shares in companies to less than Rp 20 billion, in order to keep a lower profile and act more behind the scenes.
Ridep says the military has also "eliminate" assets by selling them or putting the business units into bankruptcy. It then transfers the units other parties, while still maintaining actual control of the businesses.
Edy of the CSIS called on the military to shed its business interests.
"Once the military is financially independent, it can be a power with its own agenda," he said.
He said the military's involvement in business affected its professionalism because soldiers' loyalty was based on economic interests.
"Studies suggest that military involvement in business, such as in Africa and Latin America, makes them unable to do their job professionally. "
Orang Amerika Juga Gemar Software Bajakan
Jakarta - Siapa bilang software bajakan hanya diminati di negara miskin dan berkembang? Di negara maju macam Amerika Serikat pun, fenomena ini juga terjadi. Bahkan, peminatnya cukup besar.
Hal ini terungkap dalam studi yang dilakukan Kamar Dagang Amerika Serikat. Dalam studi itu, dilaporkan bahwa sebanyak 22 persen orang dewasa di Amerika Serikat membeli berbagai produk bajakan tahun 2006 termasuk software.
Berkenaan dengan hal ini, bertepatan dengan hari raya Halloween yang jatuh di Amerika Serikat 31 Oktober 2007, Microsoft melancarkan 'serangan kilat' melawan pembajakan softwarenya.
Raksasa software yang bermarkas di Redmond ini mendaftarkan sebanyak 20 gugatan hukum terhadap 20 penjual software yang tersebar di kota Alabama, California, Georgia, New Jersey, dan berbagai kota lainnya di Amerika Serikat. Microsoft menuduh mereka melakukan pembajakan software miliknya.
Microsoft menandaskan bahwa gugatan hukum ini merupakan komitmen yang berkelanjutan untuk melindungi properti intelektual, pekerjaan, dan mitra-mitra mereka. Microsoft menambahkan bahwa berbagai software bajakan sangat riskan terhadap virus maupun hilangnya data penting.
"Hal ini bukan hanya berkaitan dengan properti intelektual Microsoft. Hal ini juga untuk melindungi konsumen, juga mereka yang menggantungkan hidup dalam bisnis industri software," demikian tegas pengacara Microsoft, Sharon Cates seperti dikutip detikINET dari VNunet, Kamis (1/11/2007). ( fyk / fyk )
Sistem Tiket Olimpiade 'Dirobohkan' Penggemar
Beijing - Perhelatan Olimpiade 2008 yang berlangsung di daratan Cina tampaknya menarik perhatian luas. Tak heran, baru kali ini negeri Tirai Bambu ini mendapat kepercayaan menggelar Olimpiade.
Sebagai buktinya, penjualan tiket tahap kedua untuk Olimpiade 2008 di Cina secara online terpaksa ditunda. Pasalnya, sistem komputer untuk penjualan tiket ini 'kandas' alias rusak karena permintaan tiket yang begitu tinggi dari para fans di sana.
Menurut Beijing Olympic Ticketing Center, situs penjualan tiket di tickets.beijing2008.cn ini memang 'kebanjiran' pesanan. Sekitar 200.000 permintaan tiket datang tiap menitnya sehingga tak heran jika sistem komputer jadi 'megap-megap'.
"Sistem menjadi lambat sehingga orang orang sulit mengaksesnya. Kami berusaha untuk memperbaiki masalah ini. Kami harap orang-orang tetap sabar," kata Rong Jun, kepala Beijing Olympic Ticketing Center seperti dikutip detikINET dari China.org, Kamis (1/11/2007).
Panitia yang bertanggungjawab pun meminta maaf atas masalah ini. Mereka tak mengira permintaan tiket untuk Olimpiade ini sedemikian tinggi. Penjualan tiket secara online pun akan ditunda sampai Senin (5/11) mendatang sementara panitia akan membuat sistem komputer yang lebih tangguh dalam menangani permintaan tiket.
Negeri Cina berencana menjual sebanyak tujuh juta tiket untuk Olimpiade 2008. Penjualan akan dilakukan dalam tiga tahap dengan 1,6 juta tiket telah terjual pada tahap pertama. ( fyk / fyk ) [imagejakarta.blog.co.uk]
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment