Ilmu komunikasi dalam beberapa tahun terakhir mengalami perkembangan dan semakin canggih dalam beberapa aspek. Hal ini mendorong berbagai kalangan dalam masyarakat untuk meningkatkan potensi yang dimiliki dalam berbagai aspek pula. Persaingan pun merebak kemana-mana, mulai dari persaingan sosial hingga usaha, termasuk dalam hal perdagangan. Dalam hal ini kemudahan berkomunikasi menjadi salah satu faktor yang sangat diperlukan untuk mengembangkan semua itu. Kumunikasi dapat menghubungkan apapun yang akan dilakukan manusia terhadap manusia lainnya. Menurut Harold D. Lasswell dalam Cangara (2010: 19) mengatakan tindakan komunikasi ialah menjawab pertanyaan “Siapa yang menyampaikan, apa yang disampaikan, melalui saluran apa, kepada siapa dan apa pengaruhnya’. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa komunikasi merupakan sarana penghubung yang sangat dibutuhkan dalam interaksi sosial masyarakat, termasuk dalam hal perdagangan.
|
Jarak yang jauh dari daerah ke daerah lain tak memungkinkan produsen mendistribusikan atau memasarkan apa yang telah mereka produksi, maka dengan itu media transportasi darat bahkan udara tidak cukup efektif lagi untuk selalu diandalkan dalam sistem pemasaran. Dalam situasi sperti ini, diperlukan media online untuk memudahkan semua itu, karena dengan media online orang dapat membuka atau mengakses kapanpun mereka mau. Jadi tiap kali ada produksi baru dapat langsung diupdate untuk disebarkan ke semua orang.
Dengan pertimbangan tersebut, penulis akan membahas tentang pentingnya media online dalam pemasaran perahu phinisi yang terdapat di Kabupaten Bulukumba. Dalam hal ini, penggunaan media online akan diterapkan dalam sistem pemasaran perahu phinisi di kalangan pengrajin perahu yang terdapat di kabupaten Bulukumba. Selain itu, penulis juga akan memaparkan sistem pemasaran yang dilakukan selama ini serta kendala-kendala yang dihadapi dalam melakukannya.
Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi dewasa ini ditandai oleh kemudahan dan kecepatan dalam mengakses informasi dan komunikasi. Orang dapat saling berinteraksi lewat jaringan komputer atau teknologi informasi global yang di kenal dengan nama internet (International Networking). Tidak diragukan lagi bahwa kehadiran dan pertumbuhan teknologi media online telah menjadi salah satu fenomena sosial yang paling menarik perhatian saat ini. Di seluruh dunia, termasuk Indonesia, kini semakin banyak orang yang memanfaatkan media online untuk bermacam-macam kebutuhan.
Beragamnya informasi yang tersaji dan online (terhubung) di internet, mengakibatkan individu akan mengakses informasi tersebut sesuai dengan kegunaan dan kepuasan yang didapatkannya. Hal ini sesuai dengan Model Uses and Gratification yang di kemukakan oleh Elihu Katz dkk (Dalam buku. Teori Komunikasi Massa. Diterjemahkan oleh : Agus Dharma dan Aminuddin Ram). Dimana model ini menggambarkan proses penerimaan dalam komunikasi massa dan menjelaskan penggunaan media oleh individu.
Model ini menunjukkan bahwa yang menjadi permasalahan utama bukanlah bagaimana media mengubah sikap dan perilaku khalayaknya, tetapi bagaimana media mengubah sikap dan perilaku khalayak. Teori ini tidak membahas apa yang dilakukan media pada diri orang, tetapi membahas tentang apa yang dilakukan orang terhadap media. Khalayak dianggap secara aktif menggunakan media untuk memenuhi kebutuhan. Dalam teori ini tersirat pengertian bahwa komunikasi massa berguna (utility) bahwa komunikasi media mencerminkan kepentingan dan preferensi (selectivity) dan bahwa khalayak sebenarnya kepala batu (stubborn). Karena penggunaan media hanyalah salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan psikologis, efek media dianggap sebagai situasi ketika kebutuhan itu terpenuhi.
Teori Uses and Gratification berguna untuk meneliti asal mula kebutuhan manusia secara psikologis dan sosial, yang menimbulkan harapan tertentu dari media massaatau sumber-sumber lain (atau keterlibatan pada kegiatan lain) dan menimbulkan pemenuhan kebutuhan.
Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan oleh pengusaha mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang, dan mendapatkan laba. Pemasaran dikembangkan dari kata pasar yang berarti sarana atau tempat berkumpulnya orang yang terlibat dalam pemasaran, dalam pengertian abstrak pemasaran diartikan sebagai suatu kegiatan, proses atau system keseluruhan. Berikut ini Perpustakaan Online Blogger Indonesia (duniabaca.com) berbagi pengetahun tentang pengertian pemasaran dan pengertian menajemen pemasaran yang dikemukakan oleh beberapa pendapat para ahli, dimana dari pendapat-pendapat tersebut kita bisa menyimpulkan secara lebih spesifik mengenai definisi pemasaran dan definisi manajemen pemasaran.
Menurut Kotler (2000 : 4) pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial dan manajerial dimana seseorang atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan usahakan melalui penciptaan, pertukaran yang dapat memenuhi kebutuhan, keinginan dan permintaan seseorang atau kelompok.
Sedangkan menurut Sofyan Assauri (2004 : 5) pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Dan menurut William J. Stanton dalam Basu Swasta (1998:179) pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
Selain itu menurut Philip Kotler (2001), pemasaran adalah kegiatan manusia yang bertujuan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia melalui proses pertukaran.
Pengertian tersebut dapat memberikan gambaran bahwa pemasaran merupakan proses pertemuan antara individu dan kelompok dimana masing¬masing pihak ingin mendapatkan apa yang mereka butuhkan atau inginkan melalui proses menciptakan, menawarkan, dan pertukaran. Selain itu, pemasaran sebagai suatu sistem dari kegiatan yang saling berhubungan satu dan yang lainnya, yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang atau jasa kepada pembeli secara individual maupun kelompok pembeli. Kegiatan tersebut beroperasi dalam suatu lingkungan yang dibatasi sumber dari perusahaan, peraturan¬peraturan, maupun konsekuensi sosial perusahaan.
Dalam menjalankan kegiatan pemasarannya suatu perusahaan melakukan pengkoordinasian agar tujuan dan sasaran yang diharapkan dalam bidang pemasaran khususnya dan perusahaan umumnya dapat tercapai secara etektif dan efisien. Pengkoordinasian yang dapat menciptakan sinergi dilakukan dengan manajemen yang baik, yang dikenal dengan istilah manajemen pemasaran.
Hal itu pula yang akan penulis bahas dalam sistem pemasaran perahu phinisi melalui media online. Selama ini, perahu phinisi hanya dikenal saja oleh masyarakat indonesia. Mereka hanya melihat bentuknya melalui gambar atau tayangan-tayangan Televisi yang sesekali muncul menampilkan keanekaragaman budaya Indonesia. Mereka belum pernah mengenal cara dan sistem pembuatannya. Dengan demikian, perahu phinisi Cuma menjadi simbol dari kabupaten Bulukumba saja, tanpa dipasarkan luas untuk digunakan sebagai perahu sehari-hari dalam berlayar, menangkap ikan atau sekedar rekreasi. Hal ini dikarenakan karena sebelumnya semua pengrajin hanya membuat perahu tanpa ada jalan untuk mempromosikan atau memasarkan.
Perahu phinisi saat ini memang banyak dipesan oleh orang luar negeri seperti Malaysia, Jepang, Singapura, Australia, dan bahkan dari Negara-negara Eropa. Akan tetapi para pemesan perahu tersebut tidak signifikan. Pemesan dari Negara-negara tersebut merupakan orang tertentu yang memang mendalami budaya. Masyarakat luas internasional belum secara rutin memesan perahu phinisi, hal ini dikarenakan karena system pemasaran perahu phinisi masih belum mendunia (belum tersebar banyak secara online).
Oleh karena itu, dengan adanya media online, maka perahu phinisi dapat dikenal dengan sempurna, mulai dari cara pembuatannya hingga sistem pengoprasiannya. Ini semua akan diterapkan dalam sistem penggunaan media online dalam memasarkan hasil produksi perahu phinisi. Nantinya media-media online dibuat beragam utuk disesuaikan dengan kebutuhan konsumen yang ingin melihat atau mengenal lebih jauh tentang perahu phinisi. Media-edia ssperti web, blog, facebook dan semacamnya akan coba digunakan untuk memasarkan hasil produksi perahu phinisi.
Di Bulukumba sendiri ada beberapa pengrajin perahu phinisi yang memproduksi perahu tanpa mengetahui sejauh mana target mereka, berapa jumlah produksi dan siapa yang akan membeli. Jadi terkadang pengrajin tidak rutin melakukan produksi. Hal ini menyebabkan, pengrajin-pengrajin tersebut tak bisa menggantungkan hidup mereka dari hasil pembuatan perahu phinisi. Mereka baru akan membuat perahu saat ada pemesan, itupun tidak setiap saat dan pemesannya hanya orang-orang tertentu yang berasal dari mancanegara dan sedikit masyarakat lokal atau masyarakat sekitar Kabupaten Bulukumba saja. Semua ini bukan karena perahu phinisi tidak menarik ataupun kwalitasnya jelek, tapi karena kekurang tahuan orang-orang tentang apa dan bagaimana perahu phinisi itu sebenarnya.
Padahal, sebenarnya pengrajin dapat memproduksi perahu phinisi tiap saat walaupun ukurannya kecil, untuk dipamerkan sebagai ciri khas Kabupaten Bulukumba, hal ini juga dapat menjadi sarana wisata bagi yang berkunjung ke Bulukumba untuk melihat hasil produksi perahu phinisi dan cara pembuatannya.
Selain itu, jarak antara tempat pembuatan perahu phinisi dan kota Bulukumba lumayan jauh, jadi saat pertamakali orang-orang menginjakkan kaki di Bulukumba, mereka tidak melihat atau bahkan tidak menemukan informasi langsung mengenai perahu phinisi. Bahkan saat orang-orang melewati tempat pembuatan perahu phinisi tersebut, merekan tak tahu kalau yang dilihatnya adalah perahu phinisi. Ini disebabkan perahu-perahu tersebut masih dalam tahap pembuatan yang tampilannya jauh berbeda dengan perahu phinisi yang sudah jadi, yang sering mereka lihat dalam buku-buku sejarah atau tayangan televisi yang sekali-sekali.
Perahu phinisi sendiri terdapat berbagai jenis sesuai tujuan dan fungsi perahu itu, adapun yang sering terlihat di gambar-gambar adalah perahu phinisi hias yang hanya digunakan untuk rekreasi, makanya diberi sturan layar yang sedemikian indah dan berkarakter. Adapun perahu phinisi yang digunakan untuk berlayar, menangkap ikan, atau transportasi lokal adalah perahu phinisi bermesin yang tak memakai layar. Hal-hal semacam ini kurang diketahui oleh orang-orang, mereka hanya mengetahui kalau perahu phinisi itu adalah perahu yang memakai layar tersusun rapih dan berkarakter. Oleh karena itu, pentingnya pemasaran yang efektif sangat dibutuhkan dalam memperkenalkan hingga menual perahu phinisi itu ke orang-orang.
Dengan demikian, media online merupakan sarana yang tepat dalam melakukan pemasaran terhadap perahu phinisi hasil kreasi dari beberapa pengrajin yang ada di kabupaten Bulukumba. Dalam media tersebut akan dipaparkan cara pembuatan perahu phinisi, keguanaan, keunggulan hingga jenisnya. Semuanya akan mudah diakses oleh masyarakat yang ingin tahu lebih banyak tentang perahu phinisi tersebut, atau bahkan orang-orang yang akan memilikinya.
Selain itu, beberapa jenis perahu phinisi semuanya akan ditampilkan baik dari ukuran, bentuk, fungsi dan sebagainya, sehingga orang-orang tak perlu lagi ke Bulukumba untuk mengetahui tentang perahu phinisi. Media-media online akan memaparkan secara lengkap tentang perahu phinisi hingga cara pemesanannya termasuk harga yang ditawarkan. Hal ini akan mempermudah pihak produsen dan konsumen untuk saling bertukar informasi.
Berdasarkan pemaparan diatas, maka penulis akan melakukan suatu penelitian tentang pentingnya media online dalam hal pemasaran perahu phinisi denga judul:
“Penggunaan Media Online dalam Pemasaran Perahu Phinisi di Kalangan Pengrajin Perahu di Kabupaten Bulukumba
No comments:
Post a Comment