Monday, April 15, 2013

DOWNLOAD SKRIPSI MANAJEMEN KEUANGAN LENGKAP ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KEUANGAN



ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KINERJA KEUANGAN
PT. BERDIKARI UNITED LIVESTOCK



ABSTRAK


MUHAMMAD ARDI. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan PT. Berdikari United Livestock (dibimbing oleh A. Rachman Laba dan Yansor Djaya)

Penelitian ini bertujuan (1) Untuk mengetahui apakah Faktor-faktor Jumlah aktiva tetap, hutang jangka panjang, dan Equity secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja keuangan-Rentabilitas PT. Berdikari United Livestock, (2) Untuk mengetahui apakah Faktor-faktor Jumlah aktiva, hutang jangka panjang, dan Equity secara parsial berpengaruh terhadap kinerja keuangan-Rentabilitas PT. Berdikari United Livestock.

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Bila Kecamatan Pituriase Kabupaten Sidrap. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan data sekunder berupa Laporan Keuangan PT. Berdikari United Livestock tahun 2000-2004. data dianalisis dengan menggunakan analisis pendahuluan berdasarkan SK Menteri BUMN No. Kep-100/MBU/2002, selanjutnya dilakukan analisis statistik dengan menggunakan regresi berganda (Multiple regression).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan SK No. Kep-100/MBU/2002 skor kinerja rata-rata selama lima tahun adalah 56.3 (80.43%) dari skor standar BUMN. Faktor jumlah aktiva tetap, hutang jangka panjang, dan Equity secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang cukup berarti terhadap kinerja keuangan-profitabilitas PT. Berdikari United Livestock ditunjukkan dengan nilai sig 0.019 µ = 0.05. Secara parsial faktor jumlah aktiva tetap mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan-profitabilitas ditunjukkan dengan nilai sig. 0.019, sedangkan hutang jangka panjang dan equity menunjukkan pengaruh yang tidak signifikan, ditunjukkan dengan nilai sig 0.807 dan 0.269 µ = 0.05.




ABSTRACT



MUHAMMAD ARDI. Analysis Factors Affecting The Financial Performances at Berdikari United Livestock Corporation. ( Supervised by A. Rakhaman Laba and Yansor Djaya).

The purposes of this reseach are : (1) to determine whether or not the amount of fixed assets, long term debt and equity in simultaneusly would affect the financial performances at Berdikari Livestock Limited; (2) to determine whether or not the amount of fixed assets, long term debt and equity, in partially would affect the financial performances at Berdikari Livestock Limited.

This reseach was undertaken at Bila Villages, Pituriase Sub Adistict, Sidrap Regency,. Metode of analysis used is quantitative descriptive by the use of secondary data including financial repots at Berdikari Livestock Limited during the priod 2000-2004.

This thesis also used the Letter of Rules arranged by the Minister of National Owned Firms No. 100/MBU/2002, furthermore the analysis also used multiple regression analysis.

The results indicated that based on the letters of rules by Minister of National Owned Firms, indicated that performances in average achieved 56,3 score (80,43%). The fixed assets, long term debt and equity, in simultateous way, have affected the Berdikari Livestock’s Financial Performances with the value of 0.019 for fixed assets. In partial way, the value indicated that the fixed assets contributed 0.019, long term with the value of 0.0807 and equity with the value of 0.0269 with µ of 0.05.





BAB I

PENDAHULUAN


A.   Latar belakang Masalah


Indonesia sebagai salah satu negara sedang berkembang dituntut untuk senantiasa meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakatnya melalui pembinaan pilar ekonomi yang dianggap mampu menopang dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara adil dan merata. Selain Koperasi, Swasta, maka salah satu pilar ekonomi yang dianggap mampu untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Indonesia adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Akan tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa setelah bangsa ini dilanda krisis moneter pada akhir tahun 1997 menyebabkan perekonomian masyarakat Indonesia mengalami keterpurukan. Berbagai bidang usaha yang dengan susah payah dibangun oleh pemetintah selama bertahun-tahun satu persatu mengalami kebangkrutan dan bahkan tidak cukup hanya sampai disitu para karyawan pun menuai dampak lebih parah dengan PHK secara besar-besaran. Dalam kondisi yang semakin terpuruk tersebut, pemerintah melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melakukan pembenahan, meski belum menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan, akan tetapi Badan Usaha Milik Negara merupakan salah satu pelaku ekonomi yang diangap mampu dan dapat diandalkan untuk menjadi lokomitif ekonomi Indonesia dalam kompetisi ekonomi Nasional maupun Internasional. Dalam upaya perbaikan ekonomi pasca krisis tersebut, pemerintah pun melakukan kegiatan restrukturisasi yang dilakukan dengan memasukkan - swasta beserta seluruh jaminan kreditnya menjadi milik pemerintah, sehingga dengan demikian 80% aset produktif bangsa Indonesia berada dalam manajemen BUMN (Tanri Abeng, 2000).
  Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai pelaku ekonomi terbesar di Indonesia diharapkan untuk mampu terus tumbuh dan berkembang agar mampu melakukan kompetisi di era yang semakin terbuka. Menurut Sofyan Jalil (1999) total asset BUMN sampai akhir 1997 mencapai Rp. 461 triliyun. Dengan aset yang begitu besar dan bergerak pada dua jenis BUMN yakni BUMN Infra struktur dan Non Infrastruktur hampir semua bidang ekonomi seperti : Industri dan perdagangan, Kawasan Industri dan Jasa Konstruksi, dan Konsultasi, Perhubungan telekomunikasi dan Pariwisata, pertanian dan perkebunan, pelayanan umum, dan lain-lain. Sehingga dengan demikian kinerja BUMN dianggap sangat berpengaruh terhadap kinerja perekonomian Indonesia pada umumnya.
Pada Akhir tahun 1997 bila ditinjau secara parsial, maka kinerja beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menunjukkan kondisi yang menggembirakan, akan tetapi secara umum kinerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN) masih menunjukkan kondisi yang memprihatinkan. Hal ini ditunjukkan dengan total asset Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akhir  tahun 1997 senilai empat ratus enam puluh satu ( Rp. 461 trilliun ), ROA sebesar 2,25% dari total aset, ROI sebesar 3,55% dari total aset yang tergolong produktif Rp. 333,9 triliyun, serta ROE sebesar 9,56% dari total equity sebesar Rp. 123,4 triliyun (Tanri Abeng 2000). Return tersebut menunjukkan nilai yang jauh dibawah opportunity cost of capital.
Fenomena tersebut di atas mendorong pemerintah melakukan reformasi terhadap Badan Usaha Milik Negara (BUMN) secara besar-besaran, dengan perubahan dari dominasi peran pemerintah ke peran pasar. Meskipun demikian, dalam prakteknya birokrasi pemerintah enggan melepas kontrol. Meskipun demikian PT. Berdikari United Livestock sebagai salah satu anak perusahaan PT. Berdikari diharapkan untuk dapat memberi kontribusi terhadap keuangan negara melalui peningkatan kinerja yang dimiliki dari berbagai aspek, baik aspek keuangan, operasional, mapun administrasi.
Salah satu penelitian yang berhubungan dengan Kinerja PT. Berdikari United Livestock sebelumnya telah dilakukan oleh Syamsul Bachri Razak (2002) sebagai berikut :
 “Evaluasi Kinerja PT. Berdikari United Livestock Parepare (Penerapan SK Menkeu RI No. 198/KMK.016/1998)”
Berdasarkan Hipotesis yang telah disusun dan diuji maka disimpulkan sbb:
1)    Sesuai SK Menteri Keuangan RI No.198/KMK.016/1998, kinerja PT. Berdikari United Livestock (Persero) sebesar 76,75 atau berada pada tingkat kesehatan “Sehat” dengan predikat “A”. Pencapaian tingkat kesehatan ini berasal dari aspek keuangan, Operasional dan Administrasi masing-masing 52,75,15,0 dan 9,0 dari sumbangsih optimal setiap aspek tersebut masing-masing 70,15 dan 15.
2)    Bobot penilaian kinerja PT. Berdikari United Livestock, atas aspek keuangan sebesar 52,75 dari total bobot sebesar 70. ini berarti bahwa kinerja aspek keuangan hanya mampu mencapai 75,36% dari nilai total. Rendahnya nilai kinerja ini disebabkan karena ada 4 elemen penilaian yang berada dibawah nilai  optimal yaitu ROI dengan bobot 7,5% (50%), perputaran persediaan dengan bobot 0 (0%), perputaran total aset dengan bobot 3 (60%) dan rasio modal sendiri dengan bobot 7,25 (73%). Sedangkan 4 elemen penilaian lain mampu mencapai nilai optimal 100% yaitu ROE, Rasio Lancar, Rasio Kas dan Perputaran Piutang..

Penelitian yang dilakukan oleh Syamsul Bachri Razak tersebut di atas berdasarkan pada data perusahaan tahun 1999-2000 dengan penilaian kinerja berdasarkan SK Menkeu RI No. 198/KMK.016/1998, dengan tujuan untuk mengetahui Tingkat Kesehatan dan Predikat yang diperoleh PT. Berdikari United Livestock tahun 1999-2000. Berdasarkan pada penelitian tersebut maka penulis akan melakukan pengembangan penelitian dengan menggunakan PT. Berdikari United Livestock sebagai Subjek Penelitian  dengan melakukan penilaian kinerja keuangan berdasarkan SK Mentri BUMN No.100/MBU/2002 dan selanjutnya melakukan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan PT. Berdikari United Livestock

Memperhatikan tabel tersebut diatas, nampak secara keseluruhan selama kurun waktu 2000-2004 beberapa indikator menunjukkan kinerja yang baik, akan tetapi tahun 2002-2004 terdapat kecendrungan penurunan kinerja keuangan dari aspek Profitabilitas/rentabilitas, hal ini ditunjukkan bahwa pada tahun 2002 ROE 38,01, tahun 2003 menjadi 18,46, dan secara signifikan tahun 2004 turun menjadi 8,75. Adanya kecenderungan penurunan kinerja keuangan, terutama terjadinya penurunan laba selama kurun waktu 5 tahun hal ini terlihat terutama pada tahun 2002-2004, tentunya disebabkan oleh berbagai faktor baik faktor internal perusahaan, maupun eksternal perusahaan. Eksistensi perusahaan di tengah masyarakat , termasuk PT. Berdikari United Livestock sejalan dengan sukses tidaknya perusahaan tersebut dalam mengelola operasi perusahaan ditunjukkan dengan indikator keberhasilan dan sumbangan maksimum yang diberikan oleh perusahaan dalam meningkatkan kesejahtraan masyarakat umumnya dan karyawan serta pemilik perusahaan pada khusnya. Hal ini menunjukkan bahwa  sukses perusahaan dapat diukur dari suksesnya memproduksi barang dan jasa sehingga barang dan jasa yang diproduksi pada akhirnya akan dapat meningkatkan hasil operasi  perusahaan tersebut. Terdapat banyak kriteria yang dapat digunakan sebagai variabel penilaian hasil operasi perusahaan diantaranya perobahan volume dan omzet penjualan, tingkat laba kotor, laba bersih. Akan tetapi kriteria tersebut tidak tidak terlepas dari besarnya kecilnya  jumlah investasi dan sumber permodalan yang digunakan untuk merealisasikan laba tersebut.  Menurut Harnanto (1991:302), bahwa struktur permodalan perusahaan berbeda disebabkan oleh perbedaan karakteristik di antara tiap-tiap sumber/jenis permodalan tersebut. Perbedaan kareakteristik di antara tiap-tiap jenis/sumber permodalan itu, secara umum mempunyai akibat atau pengaruh pada dua aspek penting di dalam kehidupan setiap perusahaan, yaitu : 1) terhadap kemampuannya untuk menghasilkan laba, dan 2) terhadap keampuan perusahaan untuk membayar kembali hutang/kewajiban-kewajiban jangka panjangnnya. Hal ini berarti bahwa jumlah komposisi aktiva,  dan sumber permodalan yang digunakan (Modal sendiri dan Hutang Jangka Panjang) merupakan beberapa faktor yang dapat  mempengaruhi prestasi perusahaan yang salah satu indikatornya adalah perolehan pendapataan/Laba.
Berbagai fenomena tersebut di atas menjadi dasar pemikiran bagi penulis untuk melakukan suatu penelitian  dengan judul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan PT. Berdikari United Livestock.”


B.   Rumusan Masalah

Berdasarkan pada uraian-uraian dalam latar belakang di atas, maka masalah pokok yang diidentifikasi dalam penelitian ini adalah :
1.      Apakah Faktor-faktor Jumlah aktiva, hutang jangka panjang, dan Equity secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja keuangan-Rentabilitas PT. Berdikari United Livestock ?.
2.     Apakah Faktor-faktor Jumlah aktiva, hutang jangka panjang, dan Equity secara parsial berpengaruh terhadap kinerja keuangan-Rentabilitas PT. Berdikari United Livestock ?.


C.   Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui/mengkaji :
1.    Faktor-faktor Jumlah aktiva, hutang jangka panjang, dan Equity secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja keuangan-Rentabilitas PT. Berdikari United Livestock.
2.    Faktor-faktor Jumlah aktiva, hutang jangka panjang, dan Equity secara parsial berpengaruh terhadap kinerja keuangan-Rentabilitas PT. Berdikari United Livestock.

D.   Kegunaan Penelitian

1.     Sebagai masukan bagi manajemen PT. Berdikari United Livestock dalam pengelolaan usaha dan pengambilan kebijakan, terutama terkait dengan kebijakan investasi, kebijakan pembiayaan, dan kebijakan deviden.
2.     sebagai rujukan bagi peneliti lain dengan kajian yang sama untuk melakukan pengembangan penelitian.

E.   Batasan Penelitian

Mengingat luasnya lingkup permasalahan terkait dengan faktor yang mempengaruhi Kinerja Keuangan PT. Berdikari United Livestock, maka dalam penelitian ini dibatasi pada analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan dari sisi Profitabilitas/Rentabilitasperiode 2000 – 2004.


NB : BAGI SOBAT YANG INGIN VERSI LENGKAPNYA BISA REQUEST DI KOLOM KOMENTAR TERIMA KASIH

1 comment:

  1. Ingin mencari Situs Bandar Judi Online yang Terpercaya?
    Udah tidak perlu Anda ragukan lagi, Join saja dengan ZEUSBOLA, Situs Judi Online Terpercaya dan Terhebat !!
    Raih kemenangan Anda hingga jutaan rupiah setiap harinya bersama kami.

    Dengan pelayanan 24 jam yg sangat ramah.

    INFO SELANJUTNYA SEGERA HUBUNGI KAMI DI :
    WHATSAPP :+62 822-7710-4607


    ReplyDelete