Sunday, February 17, 2013

Pengaruh Umur Dan Jenis Kelamin Terhadap Pertambahan Bobot Badan Sapi Bali (PT-16)



Sapi Bali merupakan keturunan langsung dari banteng liar (Bibos banteng) dan memiliki karakteristik yang sangat baik seperti fertilitas yang sangat baik, tingkat kelahiran yang cukup tinggi 80-83% dan dapat beradaptasi dengan lingkungan ekstrim (Gunawan dkk, 1988). Namun, akhir-akhir ini sifat keunggulan ini mulai menurun mengingat pertumbuhan yang relatif lambat, ukuran bobot badan sapi semakin kecil, bobot lahirnya rendah dengan mortilitas yang cukup tinggi (Putra, 1999).
Sapi Bali biasanya dipelihara secara individual dengan cara-cara tradisional sehingga menyebabkan perkembangannya agak lambat dan cenderung stagnan, namun disisi lain teknologi pakan untuk ternak (sapi) telah tersedia dan perlu diterapkan oleh peternak secara kontinyu sehingga ternak yang dihasilkan oleh peternak meningkat kualitas dan produktivitasnya. Kualitas produksi daging sapi Bali tergantung pada pertumbuhannya karena produksi yang tinggi dapat dicapai dengan pertumbuhan yang cepat. 
Dimana, pertumbuhan merupakan suatu proses yang terjadi pada setiap mahluk hidup dengan pertambahan berat organ atau jaringan tubuh seperti otot, tulang dan lemak, urutan pertumbuhan jaringan tubuh dimulai dari jaringan saraf, kemudian tulang, otot dan terakhir lemak (Laurence, 1980 dalam Sampurna dkk, 2010). Tillman (1991) menyatakan bahwa pertumbuhan mempunyai tahap cepat dan tahap lambat. Tahap cepat terjadi sebelum dewasa kelamin dan tahap lambat terjadi pada fase awal dan saat dewasa tubuh telah tercapai. Selain itu, faktor genetik dan lingkungan juga sangat berperan dalam menyediakan kondisi yang optimal bagi pertumbuhan seekor ternak. Oleh karena itu, dalam upaya memperoleh produksi ternak yang baik, usaha yang dilakukan harus dimulai sedini mungkin terutama pada ternak yang memproduksi daging. Jadi, kecepatan pertumbuhan merupakan kunci sukses pada peternakan yang bertujuan memproduksi daging (Cole, 1966). 
   Atas dasar pemikiran ini, maka dilakukan penelitian ini untuk melihat pengaruh umur dan jenis kelamin terhadap bobot badan sapi Bali dan melihat kisaran umur yang optimum  pertumbuhan sapi Bali.

No comments:

Post a Comment