Wednesday, February 13, 2013

Studi Pengaruh Suhu Penggorengan Vakum Terhadap Kualitas Cabai Kering (PRT-146)

Cabai adalah buah dan tumbuhan anggota genus Capsicum. Buahnya dapat digolongkan sebagai sayuran maupun bumbu, tergantung bagaimana digunakan. Sebagai bumbu, buah cabai yang pedas sangat populer di Indonesia sebagai penguat rasa makanan, sebelum dijadikan bumbu pada bahan pangan cabai biasanya diolah menjadi cabai kering yang kemudian dijadikan bubuk cabai.

Cabai keriting merupakan salah satu jenis cabai yang memiliki warna dan tingkat kepedisan yang baik sehingga banyak dimanfaatkan sebagai penguat rasa  dalam makanan. Ketersediaan cabai segar bersifat  terbatas apalagi pada saat musim penghujan. Hal ini menyulitkan para petani untuk menyediakan permintaan konsumen cabai, karena itu diperlukan metode pengawetan cabai salah satunya adalah dengan metode pengeringan yang menghasilkan cabai kering.

Pengeringan cabai dapat dilakukan dengan cara pengeringan sederhana dan pengeringan buatan atau dengan bantuan alat. Keuntungan dari pengeringan adalah bahan pangan dapat menjadi lebih awet, volume bahan menjadi lebih kecil dan ringan serta mempermudah dan menghemat ruang pengangkutan dan penyimpanan, sehingga pada akhirnya dapat memperkecil biaya produksi, terutama apabila dilakukan dalam jumlah besar.




Pengeringan dapat dilakukan dengan cara penjemuran, pengeringan buatan (oven) atau dengan penggorengan (vakum/biasa). Penjemuran sangat tergantung pada musim sedangkan pengeringan buatan dengan metode oven membutuhkan waktu lama, karena dilakukan pada suhu yang relatif rendah dan tidak vakum. Metode  pengeringan dengan cara penggorengan vakum selain memerlukan waktu yang relatif singkat juga dapat memperkecil tingkat kerusakan akibat suhu pemanasan pada tekanan atmosfer.

Untuk mendapatkan file lengkap dalam bentuk MS-Word, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

No comments:

Post a Comment