Sunday, January 13, 2013

Contoh Artikel Bahasa Inggris tentang Pendidikan UPAYA PENINGKATAN VOCABULARY SISWA DENGAN MEDIA WORDWALL


UPAYA PENINGKATAN VOCABULARY SISWA DENGAN MEDIA WORDWALL



BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Bahasa Inggris adalah alat untuk berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan. Departemen Pendidikan Nasional, yang sedang mempersiapkan standar kompetensi dalam Kurikulum 2004, menetapkan bahwa kemampuan yang harus dimiliki oleh siswa Indonesia adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan, serta mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya dengan menggunakan bahasa Inggris. Dengan demikian, bahasaInggris berfungsi sebagai alat untuk berkomunikasi dalam rangka mengakses informasi selain sebagai alat untuk membina hubungan interpersonal, bertukar informasi serta menikmati estetika bahasa dalam budaya Inggris. Oleh karena itu, mata pelajaran Bahasa Inggris bertujuan sebagai berikut:
1. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasaInggris, baik dalam bentuk lisan atau tulis, yang meliputi kemampuan mendengarkan (listening), berbicara (speaking), membaca (reading), dan menulis (writing).
2. Menumbuhkan kesadaran tentang hakikat bahasadan pentingnya bahasa Inggrissebagai salah satu bahasa asing untuk menjadi alat utama belajar.
3. Mengembangkan pemahaman tentang saling keterkaitan antarbahasa dan budaya serta memperluas cakrawala budaya agar siswa memiliki wawasan lintas budaya dan dapat melibatkan diri dalam keragaman budaya.
Salah satu komponen pembelajaran bahasa adalah pemahaman kosakata dari bahasa Inggris itu sendiri, di samping komponen-komponen lainnya.
Kosakata(Inggris: vocabulary) adalah himpunan kata yang diketahui maknanya dan dapat digunakan oleh seseorang dalam suatu bahasa,. Kosakata seseorang didefinisikan sebagai himpunan semua kata-kata yang dimengerti oleh orang tersebut atau semua kata-kata yang kemungkinan akan digunakan oleh orang tersebut untuk menyusun kalimat baru. Kekayaan kosakata seseorang secara umum dianggap merupakan gambaran dari intelegensia atau tingkat pendidikannya.
Pemahaman kosakata secara umum dianggap sebagai bagian penting dari proses pembelajaran suatu bahasa ataupun pengembangan kemampuan seseorang dalam suatu bahasa yang sudah dikuasai. Murid sekolah sering diajarkan kata-kata baru sebagai bagian dari mata pelajarantertentu dan banyak pula orang dewasa yang menganggap pembentukan kosakata sebagai suatu kegiatan yang menarik dan edukatif.
Penguasaan kosa kata merupakan hal yang paling mendasar yang harus dikuasai seseorang dalam pembelajaran bahasa inggris yang merupakan bahasa asing bagi seluruh siswa dan masyarakat Indonesia. Bagaimana seseorang dapat mengungkapkan suatu bahasa apabila ia tidak memahami kosakata dari bahasa tersebut. Apalagi kalau yang dipelajari itu adalah bahasa asing, sehingga penguasaan kosakata bahasa tersebut merupakan sesuatu yang mutlak dimiliki oleh pembelajar bahasa.. Apabila seorang siswa memiliki perbendaharaan kata bahasa inggris yang memadai maka otomatis akan lebih menunjang pada pencapaian empat kompetensi bahasa inggris tadi. Demikian juga sebaliknya tanpa memiliki kosa kata yang memadai seorang siswa akan mengalami kesulitan dalam mencapai kompetensi berbahasa di atas
B. PERMASALAHAN
Kurikulum yang digunakan dewasa ini berorientasi pada kompetensi, artinya siswa dituntut untuk memiliki kompetensi tertentu atau kecakapan sebagai hasil proses pembelajaran di sekolah. Pendidikan berbasis kompetensi menekankan pada kemampuan yang harus dimiliki oleh lulusan suatu jenjang pendidikan. Kompetensi yang sering disebut dengan standar kompetensi adalah kemampuan yang secara umum harus dikuasai lulusan. Kompetensi menurut Hall dan Jones (1976: 29) adalah “pernyataan yang menggambarkan penampilan suatu kemampuan tertentu secara bulat yang merupakan perpaduan antara pengetahuan dan kemampuan yang dapat diamati dan diukur”. Kompetensi (kemampuan) lulusan merupakan modal utama untuk bersaing di tingkat global, karena persaingan yang terjadi adalah pada kemampuan sumber daya manusia. Oleh karena. itu, penerapan pendidikan berbasis kompetensi diharapkan akan menghasilkan lulusan yang mampu berkompetisi di tingkat global.
Dalam pelaksanaan proses pembelajaran bahasa inggris, penulis sering mendapati para siswa di SMP Negeri 1 Mangunreja, sekolah tempat penulis mengajar mengalami kesulitan dalam mencapai suatu kompetensi dasar. Hal ini dikarenakan penguasaan kosakata bahasa Inggris siswa kurang memadai, sehingga sangat mengganggu pencapaian kompetensi seperti yang tertera dalam kurikulum. Mereka sering kesulitan memahami arti sebuah kata karena pemahaman kosakata mereka relatif kurang memadai sehingga proses pencapaian suatu kompetensi dasar akan berjalan lebih lama.
Apabila para siswa mengalami kesulitan dalam memahami arti sebuah kata selama proses pembelajaran maka dengan terpaksa akhirnya penulis memberikan jalan pintas pada mereka dengan cara :
a. menyuruh siswa mencari arti kata tersebut dalam kamus
b. memberitahu secara langsung arti dari kata tersebut.
walaupun cara tersebut apabila terlalu sering digunakan berakibat kurang baik bagi para siswa karena :
1. hanya beberapa orang siswa yang memiliki kamus
2. siswa menjadi tergantung pada kamus bukan pada pemahaman konteks kata
3. siswa sering menunggu pada makna kata yang berasal dari guru
Melihat kendala-kendala di atas maka penulis mencoba mencari berbagai macam teknik dan strategi agar pemahaman kosakata bahasa inggris siswa-siswi SMP Negeri 1 Mangunreja di kelas yang penulis ajar yaitu kelas VIII A, B, C meningkat dengan harapan para siswa tidak selalu bergantung pada kamus atau menunggu jawaban dari guru dalam memahami arti sebuah kata sehingga hal ini diharapkan akan memudahkan pencapaian suatu kompetensi berbahasa sekaligus meningkatkan pemahaman siswa akan kosakata bahasa inggris
C. TUJUAN
Tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah :
1. Menyampaikan pengalaman penulis dalam mengaplikasikan salah satu teknik dan media yang efektif dalam pembelajaran kosakata bahasa inggris yang mudah diingat dan dihapal oleh siswa.
2. Bisa saling berbagi pengalaman dengan guru-guru yang lain tentang teknik-teknik pembelajaran kosakata sekaligus menemukan kekurangan-kekurangan pada pelaksanaan teknik dan media pembelajaran ini.

BAB. II
KEADAAN IDEAL DAN KEADAAN NYATA
A. Keadaan Ideal
Sesuai dengan tuntutan pencapaian tujuan pembelajaran bahasa Inggris, yaitu dapat berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan, maka para siswa dituntut untuk memiliki pemahaman kosakata yang memadai sehingga mereka akan dapat berkomunikasi dengan baik dalam berbagai konteks dan tema.
Aktivitas pembelajaran berbasis bahasa secara mendasar dan akan bergantung pada pemahaman siswa akan kosakata tersebut. Para siswa harus mempunyai akses pada makna kata yang digunakan oleh guru dan lingkungan sekitarnya. Keterbatasan pemahaman kosakata pada siswa akan mengakibatkan terhambatnya pencapain kompetensi berbahasa.. Bagaimanapun pembelajaran itu sendiri bergantung pada bahasa..
Becker (1997) menekankan tentang pentingnya pengembangan kosakata yaitu menghubungkan berapa jumlah kosakata yang dikuasai oleh para siswa dengan materi akademik pembelajaran bahasa. Dia Menyatakan bahwa kurangnya pemahaman kosakata adalah penyebab utama dari kegagalan akademik yang dialami siswa.
Sebuah riset menyatakan bahwa pemahaman suatu teks juga bergantung pada ukuran kosakata yang dimiliki oleh seseorang. Menurut Graves (1986) kosakata ideal yang harus dimiliki oleh pembelajar pemula adalah antara 2500 sampai 5.000 kata untuk menunjang pembelajaran bahasa. Namun hal ini kurang dimiliki oleh para pembelajar bahasa Inggris di negara kita, apalagi bahasa Inggris adalah sebagai bahasa asing sehingga penggunaan bahasa tersebut hanya pada beberapa hal dan tempat.

B. KEADAAN NYATA
Pada kenyataannya pemahaman vocabulary siswa kelas VIII A, B, C di SMP Negeri 1 mangunreja jauh sekali dari keadaan ideal tadi atau masih di bawah pemahaman minimal yang harus dimiliki siswa. Kenyataan ini menyebabkan cukup sulitnya mencapai suatu kompetensi dasar seperti yang ada dalam kurikulum.
Ada beberapa factor yang mempengaruhi keadaan ini yaitu :
1. Metode dan teknik pembelajaran kosakata yang digunakan oleh guru kurang tepat atau tidak menarik perhatian siswa.
2. Tidak tersedianya media pembelajaran kosakata yang efektif dan menarik buat para siswa.
3. Sebagian siswa kurang memiliki minat yang besar untuk belajar bahasa inggris karena mereka anggap sukar.
Dengan keadaan ini penulis berusaha dengan kemampuan yang ada untuk mencoba beberapa cara agar pemahaman kosakata para siswa dapat meningkat sekaligus dapat menggunakan kosakata tersebut dalam berbagai makna dan tema.
Salah satu teknik dan media pembelajaran yang penulis gunakan adalah yang dinamakan dengan Wordwall.

BAB III
MASALAH DAN PEMECAHANNYA
A. Analisis Masalah
Ada dua pendekatan utama dalam pembelajaran vocabulary yang populer , yaitu
a. pendekatan daftar kata
b. pendekatan kontekstual
Pendekatan daftar kata yaitu memberikan daftar kata dan maknanya secara langsung pada para siswa. Daftar kata ini mungkin ada hubungannya dengan topik-topik yang sedang dipelajari oleh siswa atau mungkin juga tidak .
Menurut hemat penulis pendekatan seperti ini ada sisi kelebihannya dan juga kelemahannya. Kelebihannya yaitu :
v Praktis
v Mudah dikerjakan
v Tidak menyita banyak waktu dalam menyampaikannya
Sedangkan kelemahannnya yaitu :
v Hanya dianggap sebagai catatan biasa oleh siswa
v Mudah terlupakan
v Tidak berkesan buat siswa
v Siswa terlalu sering membuka daftar kata tersebut dalam proses pembelajaran.
Pendekatan yang kedua adalah pendekatan kontekstual yaitu pembelajaran kosakata yang disandarkan pada berbagai aktivitas terkait untuk mencari makna dari suatu kata.
Kelemahan dari pendekatan ini adalah :
v Memerlukan teknik-teknik tertentu dalam menyampaikannya
v Memerlukan media yang cukup banyak
v Menyita cukup banyak waktu dalam menyampaikannya
Kekuatan :
v Dapat diterapkan dengan menggunakan berbagai variasi penyampaian
v Siswa merasa terkesan dan senang selama proses pembelajaran
v Mudah diingat siswa
Dari kedua pendekatan tadi menurut hemat penulis, pendekatan yang paling menyenangkan buat siswa adalah pendekatan kontekstual. Hal ini dikarenakan bahwa seluruh siswa dapat terlibat secara langsung melalui berbagai macam aktivitas untuk mencari dan menemukan makna-makna dari suatu kata dengan dibimbing oleh guru walaupun tentu saja tidak harus selalu menggunakan pendekatan ini setiap kali penulis masuk kelas. Penulis menggunakan pendekatan daftar kata apabila siswa bertanya tentang arti kosakata yang telah diucapkan penulis. Penulis telah mempraktekkan pembelajaran vocabulary menggunakan pendekatan kontekstual yaitu dengan menggunakan media Dinding kata atau Wordwalls.
 
B. Pemecahan Masalah
a. Pengertian
Agar pembelajaran vocabulary di kelas lebih bermakna dan menyenangkan buat para siswa maka penulis mencoba menggunakan pendekatan dan media pembelajaran vocabulary yang dianamakan dengan wordwall.
Wordwall adalah kumpulan kosakata yang terorganisir secara sistematis yang ditampilkan dengan hurup yang besar dan ditempelkan pada dinding suatu kelas. Wordwall adalah sebuah media pembelajaran yang harus digunakan bukan hanya ditampilkan atau dilihat. Media ini dapat didesain untuk meningkatkan kegiatan kelompok belajar dan juga dapat melibatkan siswa dalam pembuatannya serta aktivitas penggunaannya. Dengan menggunakan wordwall diharapkan siswa akan meningkat pemahaman kosakata bahasa inggrisnya tanpa harus selalu tergantung pada penggunaan kamus atau juga arti kata yang diberikan oleh guru.
Ada beberapa cara untuk membuat wordwall efisien, praktis dan mudah diingat. Wordwall adalah media interaktif dalam ruang kelas untuk mendukung pembelajaran listening, speaking, reading dan writing.
Adapun beberapa cara tersebut adalah :
  1.  
    1. Buatlah agar mudah diingat dengan menggunakan kata-kata favorit pada tema tertentu.
    2. Buatlah menjadi berguna yaitu dengan sering menggunakan kata-kata tersebut dalam berbagai kegiatan listening, speaking, reading atau writing
    3. Buatlah mudah dilihat, dengan menuliskannya dengan hurup yang besar dan ditempelkan pada sebuah dinding di kelas.
b. Pembuatan
Pada pembuatan media ini penulis membuat kata-kata kunci dalam tema-tema tertentu sesuai dengan kurikulum dan menuliskannya dengan hurup yang besar di atas secarik karton dengan ukuran yang sedapat mungkin dapat dilihat dengan jelas oleh seluruh siswa dalam kelas. Kata-kata kunci ini dapat berupa Adjectives, nouns, verb, atau adverb yang disesuaikan dengan tema yang akan dipelajari. Penulis memberikan antara 5 sampai 10 kata dalam tiap minggu. Hal yang penulis tekankan adalah dari segi kualitas yaitu kata-kata tersebut akan selalu mudah diingat oleh siswa dan bukan dari banyaknya kosakata tapi mudah terlupa bagi siswa.
Untuk tahap selanjutnya maka penulis dapat berkolaborasi dengan siswa dalam pembuatan wordwall ini. Siswa disuruh membuat sebuah kosakata pada secarik karton yang berhubungan dengan tema pembelajaran tertentu. Setelah itu dikumpulkan dan diseleksi kata-kata mana yang paling sesuai dengan tema yang akan diajarkan. Semua hasil karya siswa ini penulis kumpulkan sebagai portofolio siswa dan diberi nilai..
c. Strategi penggunaan wordwall
Penggunaan media ini dimaksudkan untuk mencari makna kata-kata tertentu melalui proses pembelajaran yang interaktif dan komunikatif. Ada beberapa contoh yang penulis lakukan dalam mencari makna kata tersebut.
Contoh 1 :
Theme : Animal
Wordwall : bat, camel, giraffe, wild, wildlife reserve
Strategy : Guess the word
§ It is on the wall
§ It rhymes with cat
§ It is an animal
§ It likes to see for food at night
§ What animal is it ?
§ What is the equivalent meaning in bahasa Indonesia ?
Setelah itu siswa menebak apa yang dimaksud dan apa makna tersebut dalam bahasa Indonesia. Untuk strategi lebih lanjut guru dapat mengembangkannya menggunakan strategi yang lainnya.
Contoh 2 :
Theme : Natural Disaster
Wordwalls : Flood, landslides, destroy, Earthquake, shake
Strategy : Quick Definitions
§ Berikan suatu definisi pada sebuah kata
§ Siswa menuliskan dan memilih kata sesuai dengan definisi yang diberikan oleh guru
§ Ulangi kembali sambil memberikan semangat pada siswa
§ Cek jawaban siswa
Contoh 3 :
Theme : Parts of body
Wordwalls : Nose, shoulder, eyebrow, smell,
Strategy : Guess the word
Follow up : Simon Says games.
§ permainan ini diawali dengan kalimat “Simon says …….. touch your …….”
§ Jika guru tidak mengawali kalimat dengan “ simon says….” Maka siswa tidak boleh menyentuh apapun alias diam. Umpamanya guru hanya mengatakan “ touch your ear “ (tidak diawali dengan kalimat “ Simon Says …..” maka jika siswa ada yang melakukan sesuatu dia akan dikenai hukuman menyanyi kan lagu
Itulah contoh-contoh pembelajaran kosakata yang menggunakan wordwall yang dengan strategi ini pembelajaran menjadi menarik, menyenangkan dan tidak membosankan pada siswa. Untuk mengintegrasikan dengan materi pembelajaran bahasa lainnya seperti listening, speaking, reading , writing, maka guru dapat mengembangkan sendiri teknik dan strategi pembelajaran dan ini akan lebih memudahkan karena siswa sudah memahami kata-kata kunci dari tema pembelajaran yang kita berikan.

BAB. IV
PENUTUP
A. SIMPULAN
Dengan menggunakan media worldwall ini maka pembelajaran kosakata di kelas yang penulis ajar berlangsung dengan komunikatif dan menyenangkan sehingga pemahaman siswa akan vocabulary bahasa inggris semakin meningkat karena terus ada dalam memori mereka dan juga mudah dilihat. Untuk itu dalam menggunakan media pembelajaran ini
  • Berikanlah siswa kira-kira 5 sampai dengan 10 kata setiap minggu
  • Buatlah kata-kata tersebut dalam berbagai variasi bentuk sehingga akan lebih menarik bagi siswa.
  • Gunakanlah kata-kata yang paling sesuai dari sebuah tema pembelajaran
  • Lakukanlah berbagai variasi strategi penggunaan yang menyenangkan buat siswa.
  • Lakukan evaluasi terhadap pemahaman kosakata siswa dalam berbagai macam tes.
  • Jadikan wordwall hasil karya siswa sebagai portofolio siswa dan berikan penilaian dan penghargaan
B. Saran
Dengan telah dicobanya strategi pembelajaran kosakata yang cukup komunikatif ini maka penulis menyarankan pada rekan-rekan guru bahasa inggris untuk mencoba mencari dan menggunakan strategi pembelajaran lainnya yang dianggap dapat meningkatkan pemahaman kosakata siswa yang merupakan dasar dan tercapainya kompetensi berbahasa.

DAFTAR PUSTAKA
1. Allen, Janet. Words, Words, Words Portland: Stenhouse Publishers, 1999
2. Working with Words

No comments:

Post a Comment